Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi umat Islam, rasa tanggung jawab terhadap agama dan untuk ikut serta membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari itu, keluarga besar Bp. Drs. H. Hasymi Lain dan istrinya Hj. Husainah Hasan, BA merasa terpanggil untuk berperan serta secara aktif melalui dunia pendidikan. Cikal bakal Ponpes Al Hasanah ditandai dengan didirikannya Madrasah Tsanawiyah Al Hasanah yang dikepalai oleh M. Edi S. Pd pada 1991 dengan murid perdananya sebanyak 16 orang putra & putri.

Seiring berjalannya waktu, sambutan masyarakat terhadap ponpes Al Hasanah sangat menggembirakan. Peningkatan jumlah santri yang masuk dari tahun ke tahun meningkat dan sekarang sudah tersedia asrama bagi para santri dengan berbagai perangkat peraturan demi menunjang kedisiplinan dan keteraturan pesantren. Pondok Pesantren Al Hasanah semenjak berdirinya hingga sekarang tidak bernaung di bawah organisasi-organisasi kemasyarakatan, keagamaan, parpol dan lain sebagainya. Pondok Pesantren Al Hasanah berstatus swasta penuh dan sudah terdaftar secara resmi di Kementrian Agama RI dengan Nomor Statistik: 512170304006.

• Memiliki tsaqofah yang luas
• Mengedepankan keteladanan
• Kreatif, profesional dan berdaya guna

• Tersedianya SDM guru dan karyawan yang profesional, sarana dan prasarana yang berkualitas
• Terwujudnya siswa yang islami, cerdas, terampil dan mandiri
• Terjalinnya kerjasama yang luas dengan semua pihak baik dalam dan luar negeri
• Terciptanya manajemen sekolah yang bermutu

Pendanaan operasional pesantren berasal dari iuran bulanan santri, sumbangan para donatur dan bantuan-bantuan tak mengikat lainnya baik instansi pemerintahan maupun swasta. Pesantren juga berusaha untuk mencari dana dengan mendirikan badan-badan usaha seperti penggemukan sapi, koperasi santri dan yang sedang dirintis saat ini adalah perkebunan sawit dalam rangka menjadi pondok pesantren yang mandiri. Ponpes juga mengadakan kerjasama dengan beberapa instansi seperti Departemen Pertanian sebagai mitra dalam pengembangan bidang agribisnis di lingkup pesantren. Pengembangan usaha agribisnis pesantren tetap akan menjadi program kerja pesantren di masa mendatang.

Hubungan baik yang telah dijalin dengan berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya akan selalu ditingkatkan. Bahkan untuk kesinambungan proses regenerasi maka pesantren juga mempersiapkan kader-kader guna muda sebagai penerus di masa yang akan datang dengan mengirimkan mereka untuk belajar di lembaga-lembaga pendidikan lainnya

Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi umat Islam, rasa tanggung jawab terhadap agama dan untuk ikut serta membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari itu, keluarga besar Bp. Drs. H. Hasymi Lain dan istrinya Hj. Husainah Hasan, BA merasa terpanggil untuk berperan serta secara aktif melalui dunia pendidikan. Cikal bakal Ponpes Al Hasanah ditandai dengan didirikannya Madrasah Tsanawiyah Al Hasanah yang dikepalai oleh M. Edi S. Pd pada 1991 dengan murid perdananya sebanyak 16 orang putra & putri.

Seiring berjalannya waktu, sambutan masyarakat terhadap ponpes Al Hasanah sangat menggembirakan. Peningkatan jumlah santri yang masuk dari tahun ke tahun meningkat dan sekarang sudah tersedia asrama bagi para santri dengan berbagai perangkat peraturan demi menunjang kedisiplinan dan keteraturan pesantren. Pondok Pesantren Al Hasanah semenjak berdirinya hingga sekarang tidak bernaung di bawah organisasi-organisasi kemasyarakatan, keagamaan, parpol dan lain sebagainya. Pondok Pesantren Al Hasanah berstatus swasta penuh dan sudah terdaftar secara resmi di Kementrian Agama RI dengan Nomor Statistik: 512170304006.

• Memiliki tsaqofah yang luas
• Mengedepankan keteladanan
• Kreatif, profesional dan berdaya guna

• Tersedianya SDM guru dan karyawan yang profesional, sarana dan prasarana yang berkualitas
• Terwujudnya siswa yang islami, cerdas, terampil dan mandiri
• Terjalinnya kerjasama yang luas dengan semua pihak baik dalam dan luar negeri
• Terciptanya manajemen sekolah yang bermutu

Pendanaan operasional pesantren berasal dari iuran bulanan santri, sumbangan para donatur dan bantuan-bantuan tak mengikat lainnya baik instansi pemerintahan maupun swasta. Pesantren juga berusaha untuk mencari dana dengan mendirikan badan-badan usaha seperti penggemukan sapi, koperasi santri dan yang sedang dirintis saat ini adalah perkebunan sawit dalam rangka menjadi pondok pesantren yang mandiri. Ponpes juga mengadakan kerjasama dengan beberapa instansi seperti Departemen Pertanian sebagai mitra dalam pengembangan bidang agribisnis di lingkup pesantren. Pengembangan usaha agribisnis pesantren tetap akan menjadi program kerja pesantren di masa mendatang.

Hubungan baik yang telah dijalin dengan berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya akan selalu ditingkatkan. Bahkan untuk kesinambungan proses regenerasi maka pesantren juga mempersiapkan kader-kader guna muda sebagai penerus di masa yang akan datang dengan mengirimkan mereka untuk belajar di lembaga-lembaga pendidikan lainnya