Dunia perkontenan alias content creation termasuk jadi salah satu segmen yang terpapar dengan AI yang paling banyak. Terbukti ada saja saja yang mulai memanfaatkan tools AI sampai juga yang talent-nya sudah tergantikan dengan AI. Ada plus dan minusnya, ada yang lebih menikmati, ada juga yang awalnya tertarik menikmati tapi merasa bosan dan lebih memilih konten original dengan talent yang asli juga.

Dari sudut pandang content creator, khususnya yang memang full-time menjadi creator pasti ada beberapa hal yang sangat terbantu, tapi ada juga yang justru menambah pekerjaan. Untuk hal yang membantu jelas paling awal adalah proses penggalian ide, sedangkan proses yang menjadi tambahan pekerjaan adalah kurasi, karena overload informasi menjadikan si creator harus meluangkan waktu untuk sorting dan filter mana yang sesuai persona dan relevan. Pastinya persaingan antar creator yang semakin ketat dan kreativitas harus terus diasah menjadi pemantik gencarnya penggunaan AI. Jika tidak segera beradaptasi, creator bisa tertinggal jauh di belakang. Kabar baiknya adalah dengan memanfaatkan AI, creator bisa menghasilkan konten dengan lebih cepat, efektif, dan tetap menarik.

Menulis Lebih Cepat dan Lebih Kreatif

Konten bukan dikhususkan untuk desain atau video saja, tulisan juga konten. Proses penulisan sering kali memakan waktu lama, terutama untuk riset dan pengumpulan data dan fakta pendukung. Berbicara soal tulisan, ada banyak tools berbasis AI, untuk kamu yang suka membuat konten berbahasa asing pasti familar dengan Grammarly yang membantu mencapai kualitas penulisan yang baik.

  • Penyusunan Ide
    AI dapat membantu menyusun outline berdasarkan topik yang kita inginkan. Ini membuat alur cerita lebih jelas sejak awal.
  • Koreksi Otomatis
    Tools seperti Grammarly atau Quillbot memastikan tulisan atau draft content yang sudah dibuat bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan.
  • Optimasi SEO
    AI mampu memberikan rekomendasi kata kunci dan frasa yang relevan agar tulisan lebih mudah ditemukan di mesin pencari berdasarkan data.

Dengan menggunakan tools ini, proses menulis yang tadinya bisa memakan waktu berjam-jam dapat diselesaikan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Tentunya proses kurasi atau validasi dari si creator tetap dibutuhkan untuk finalisasi tulisannya.

Editing Video hingga Efek Visual Jadi Lebih Mudah

Untuk konten video di social media yang durasi melihatnya singkat membuat creator berpikir kreatif membuat visual yang eye-catching. Proses editing membutuhkan waktu yang lama. Kabar baiknya, AI dapat mempercepat dan menyederhanakan proses editing video.

  • Otomatisasi Editing
    Tools seperti Descript atau Adobe Premiere Pro berbasis AI memungkinkan video di-edit secara otomatis berdasarkan audio atau transkrip.
  • Efek Visual dan Filter
    AI dapat menambahkan efek visual atau filter menyesuaikan dengan object di video hanya dengan beberapa klik.
  • Pengenalan Wajah dan Suara
    Fitur ini yang mungkin paling menjadi time-saver, fitur ini memudahkan proses penyusunan konten dengan mengidentifikasi orang atau suara tertentu dalam video.

Proses editing yang memakan waktu berhari-hari bisa dipangkas hanya dalam hitungan jam, sehingga content creator bisa lebih fokus pada kurasi dan improvisasi video.

Desain Visual Tanpa Keahlian Desain Profesional

Desain gradis seperti poster, infografis, dan thumbnail bisa dibilang aspek pemanis tapi pada prakteknya menjadi andalan creator untuk membuat audience mengklik konten mereka. Faktanya tidak semua orang memiliki keahlian dan selera desain yang memukau. Dengan bantuan AI, siapa saja bisa menghasilkan desain profesional.

  • Template Otomatis
    Platform seperti Canva menggunakan AI untuk memberikan template desain sesuai tren terbaru dan rekomendasi.
  • Kombinasi Warna dan Font
    AI memastikan warna dan font yang dipilih seimbang, harmonis dan sesuai dengan branding.
  • Manipulasi Gambar
    Tools berbasis AI dapat memodifikasi gambar secara effortless, AI bisa menghapus latar belakang gambar dalam sekejap, ini membuat proses editing lebih praktis.

Kenala teknis berupa skill desain sudah bisa terbantu dengan AI. Content creator bisa fokus pada aspek kreatif tanpa khawatir soal detail teknis.

Sampai sini, kamu mungkin merasa takjub dengan performa AI yang bisa mempercepat berbagai kebutuhan content creation. Meskipun AI menawarkan banyak keuntungan, content creator tetap harus berhati-hati. Otomatisasi yang berlebihan bisa membuat konten terasa “kurang manusiawi” dan kehilangan sentuhan personal. Selain itu, perlakukan AI ini sebagai tools yang mana kita juga harus tahu bagaimana tools ini bekerja dan bagaimana cara mengoptimalkannya. Cara yang kurang tepat tidak akan menghasilkan karya yang memukau.

Share This

Share This

Share this post with your friends!