Alangkah indah jika setiap hari kita begitu bersemangat. Setiap orang tentu saja menginginkannya. Bangun pagi dengan bahagia, berangkat kantor dengan bahagia, di kantor pun bahagia, pulang ke rumah bahagia, dan menutup hari dengan bahagia. Bahagia setiap hari, begitu indah ya? Tapi pertanyaannya, bisakah?

Tulisan ini tidak akan menjawab dengan ya atau tidak. Tapi mari kita bertanya pada diri sendiri, atas hal apa kita bisa bahagia setiap hari?

Tentu kita tidak asing lagi dengan pesan yang berbunyi.

“Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka kamu beruntung. Jika hari ini sama dari hari kemarin, maka kamu merugi. Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka kamu celaka.”

Terlepas ini hadist atau bukan, pesan ini layak kita maknai. Sudahkah kita lebih baik dari hari kemarin? Tapi apa indikator baik yang dimaksud? Sebagai Muslim, ibadah harusnya menjadi salah satu indikator penting dalam menjalani hari.

Kita bisa membuat daftar amalan harian, seperti :

  • Shalat Tahajud
  • Shalat Subuh Berjamaah
  • Shalat Dhuha
  • Tilawah Harian
  • Zikir Pagi dan Oetang
  • Sedekah
  • dan Ibadah Lainnya

Coba buat standar minimal harian agar kita bisa menilai, sudahkah hari ini lebih baik dibandingkan hari sebelumnya?

Tentu tidak mudah bagi kita untuk tetap on fire setiap harinya. Ada kalanya futur tiba. Iman dirasa menurun. Banyak faktor sebenarnya. Bisa jadi karena lingkungan, ilmu yang tidak bertambah, keluarga, dan masih banyak lainnya. Wajar jika futur tiba. Tapi ada pesan bijak yang pernah disampaikan seorang teman yang layak kita aplikasikan. Dia berpesan, lakukan subsidi ibadah. Maksudnya?

Misalkan begini. Setiap hari, kita sudah memasang target harus shalat tahajud minimal 4 rakaat. Nah, jika pada hari tertentu ibadah ini terlewati dengan alasan tertentu, apakah karena telat bangun, dan sebagainya, tingkatkan pada ibadah lainnya. Misalkan yang biasanya shalat duha hanya 4 rakaat, karena ketinggalan shalat tahajud, maka shalat duhanya menjadi 8 rakaat. Begitu pula pada ibadah lainnya yang terlewati. Jadi walaupun pada satu ibadah menurun, pastikan ada peningkatan di ibadah lainnya.

Kenapa penting untuk memasang standar ibadah harian? Agar iman kita terjaga pada standar tertentu. Bukankah iman adalah harta yang paling berharga bagi seorang Muslim?

Bersyukur jika pada suatu hari kita bisa melebihi pada standar tertentu. Tapi jika suatu hari futur begitu kuat melanda, setidaknya kita tidak jatuh sejatuh-jatuhnya. Seminimal mungkin, berada pada standar yang sudah dipasang di awal. Semoga turunnya ibadah tidak menjadikan kita sebagai seseorang yang celaka.

Di zaman digital seperti sekarang ini, ada banyak tools yang bisa membantu agar kita menjaga ibadah harian. Salah satunya adalah Yaumi (@Yaumi.Indonesia) setiap hari hampir selalu ada update konten harian untuk menjaga ibadah. Dengan menggunakan aplikasi Yaumi yang memiliki banyak fitur, kita bisa mencetang amalan yang ingin dijadikan standar. Download saja di playstore.

Pada masa-masa tertentu, Yaumi juga memberikan challenge bagi pengguna. Misalkan #14DaysProductiveMorning. Biasanya, Yaumi akan memberikan template khusus yang tinggal diisi oleh pengguna untuk dicentang setiap harinya. Selama 14 hari tantangan berlangsung, harapannya di akhir ada peningkatan kualitas ibadah serta iman penggunanya.

Coba saja. Semoga setiap harinya kita bisa menjadi lebih baik ya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Hasyr: 18)

Yuk siapkan amal terbaik untuk hari esok. Insyaallah dengan niat yang baik, Allah akan mampukan kita menjadi lebih baik.

Share This

Share This

Share this post with your friends!