Sebagai seorang umat beragama, pastilah kita senantiasa berdoa kepada Yang Mahakuasa atas segala keinginan-keinginan kita atau berdoa untuk memohon perlindungan dari-Nya. Bahkan dalam salah satu ayat di Al-Quran, Allah justru melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang tersebu Allah sebut sebagai hamba yang sombong. Hal tersebut tercantum dalam (QS. Ghafir: 60):

Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam dalam keadaan hina dina.

Ada waktu-waktu tertentu agar doa-doa yang kita panjatkan dapat terkabul. Diantara waktu-waktu tersebut antara lain:

Sepertiga Malam Terakhir

Allah Swt sangat mencintai hamba-Nya yang berdoa di sepertiga malam terakhir, hal tersebut telah tercantum di salah satu ayat Al-Quran. Allah berfirman,

Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampun.
(QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda,

Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.’
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalam sebuah hadist disampaikan sebagai berikut:

Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.
(HR. Muslim)

Ketika Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar merupakan malam diturunkannya Al-Quran, malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh firman-Nya:

Malam lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan.
(QS. Al Qadr: 3)

Diantara Adzan dan Iqamah

Waktu jeda adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa, hal tersebut berdasarkan sabda Rasulullah yakni:

Doa diantara adzan dan iqamah tidak tertolak.
(HR. Tirmidzi)

Dengan demikian sudah jelas bahwa amalan yang dianjurkan Rasulullah antara adzan dan iqamah adalah berdoa, bukan bersholawat atau murattal dengan suara keras apalagi memakai mikrofon misalnya. Hal tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah karena justru akan mengganggu orang-orang yang sedang berdzikir atau menjalankan shalat sunnah. Padahal Rasulullah telah bersabda:

Ketauhilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al-Quran.
(HR. Abu Daud)

Di hari Jumat

Rasulullah menyebut tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda:

Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.
(HR. Bukhari)

Ada beberapa pendapat mengenai hadist di atas, yaitu:

Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai salat jumat.

Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari.

Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari jumat. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah.

Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada.

Ketika Turun Hujan

Sebagian orang kadang merasa jenggel ketika hujan turun, padahal hujan merupakan nikmat dari Allah Swt. Oleh karena itu kita tidak boleh mencelanya. Maka dari itu, daripada kita merasa jenggel terhadap turunnya hujan, lebih baik kita memanfaatkan waktu untuk berdoa dikala hujan. Karena ketika turun hujan merupakan salah satu waktu yang mustajat untuk berdoa. Hal tersebut tercantum dalam sebuah hadist, yaitu:

Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.
(HR. Al Hakim)

Itulah waktu-waktu mustajat dalam berdoa, agar doa-doa kita dapat terkabulkan. Namun kembali lagi, doa tanpa usaha sama dengan nol. Maka dari itu, usaha juga harus tetap jalan.

Share This

Share This

Share this post with your friends!