Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH) Bengkulu Tengah kembali menggelar kegiatan penyuluhan santri tentang bahaya rokok, kenakalan remaja, perundungan/bullying, narkoba dan tertib lalu lintas, (Rabu, 4/10). Bertempat di Masjid Hasymi Lain, PPAH mendatangkan tim dari POLDA Provinsi Bengkulu sebagai pemateri.
Kegiatan penyuluhan yang dimulai sejak pukul 08.00–11.30 WIB diikuti oleh 327 santriwan MTs Al Hasanah dan MA Al Hasanah. Hadir dalam acara ini Kepala MTs Al Hasanah Ust. Muhammad Barid, M.Pd.I dan Waka kesiswaan Ustadz Tono Budi Utomo, S.Pd.
Dalam pemaparannya Bapak AKP Surtano, S.Sos menceritakan banyaknya kejadian yang sedang viral saat ini yaitu perundungan di kalangan pelajar, sehingga perlu adanya pengawasan ketat bagi para pendidik dan juga bag para pelajar itu sendiri. Lebih jauh beliau juga menjelaskan beberapa dampak negatif adanya bullying di sekolah bagi para pelajar, diantaranya mengalami ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, kehilangan kepercayaan diri, mengisolasi sendiri, sulit membangun hubungan dengan rekan-rekannya, memicu gangguan mental, mengalami gangguan kesehatan fisik dan penurunan prestasi akademik.
Pak Suratno juga menjelaskan tentang bahaya rokok bagi remaja atau anak sekolah. Diharapkan para santri semakin lebih tahu bahaya yang terkandung di dalam rokok tersebut, termasuk bahaya menjadi perokok aktif maupun pasif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi dirinya, seperti stroke, serangan jantung, kanker leher rahim, keguguran, kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis, kanker kulit, gangguan pengelihatan dan pendengaran, tulang lebih mudah patah, terjadi kemandulan dan impotensi, kerontokan rambut, merusak gigi, dan menyebabkan bau mulut tidak sedap. Selanjutnya, beliau menjelaskan panjang lebar tentang kenakalan remaja yang dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.
Dalam kaitanya dengan narkotika, Bapak Alfian menjelaskan tentang bahaya narkoba dan sejenisnya yang dapat merusak siapa saja, khususnya remaja. Pada materi tatib lalu lintas, Bapak Efrianto menerangkan berbagai aturan dalam berkendaraan, seperti larangan balapan liar bagi para remaja/siswa, karena itu dapat membahayakan bagi keselamatan dirinya sendiri.
Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan lancar dan mendapat sambuatan baik dari para peserta. Hal ini tampak dari antusias dan semangat para santri dalam mengikuti dan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar tema penyuluhan. Semoga dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, dapat memberi wawasan dan pemahaman bagi para santri dalam memaknai bahaya rokok, kenakalan remaja, bulying dan narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.