Dalam rangka peningkatan kualitas yang lebih baik, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hasanah menjalin kerjasama dengan pihak luar, diantaranya dengan beberapa pesantren di Sumatera Barat. Pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2016, Ponpes Al Hasanah berkesempatan mengunjungi Ar-Risalah, dan dilanjutkan ke Diniyyah Pasia Agam pada hari berikutnya tanggal 13 Agustus 2016. Rombongan yang berangkat sebanyak 10 orang, terdiri dari 6 orang ustadz dan 4 orang ustadzah, mulai dari pimpinan pondok Ustadz Irham, kepala madrasah Ustadz Deri Fachri, wakil kepala madrasah Ustadz Tono, Ustadz Barid, Ustadz Jalil, dan guru Ustadz Ali, Ustadzah Jeti, Ustadzah Rika, Ustadzah Nani, dan Ustadzah Eka.
Tujuan dari studi banding ini adalah untuk menggali sebanyak mungkin informasi mengenai proses belajar mengajar (KBM) di kelas dan kegiatan harian santri di pengasuhan, baik secara teknis real maupun empiris. Informasi-informasi yang diperoleh ini dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian dianalisis untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif bagi Ponpes Al Hasanah. Kedua pesantren tersebut dipilih karena keberhasilannya dalam menciptakan lulusan yang berkualitas dan unggul dalam bidang akademik, bahasa asing maupun keterampilan IT.
Rombongan Ponpes Al Hasanah disambut oleh bagian humas Ar-Risalah, Ustadz Aslam Hadi, Lc. Beliau mewakili pimpinan pondok Ustadz H. Irsyad Syafar, M. Ed yang sedang ada kegiatan. Saat di Diniyyah Pasia Agama, tim Ponpes Al Hasanah disambut oleh Direktur Pondok Pesantren Modern Diniyyah (PPMD) Pasia Ustadz Nashran Nadzir dan pimpinan PPMD Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc.
Setelah melihat secara langsung dan sesi tanya jawab dengan dewan guru dan yayasan, tampak bahwa kedua pesantren tersebut telah memiliki metode yang telah tersusun dengan baik dalam setiap bidangnya. Mereka telah memenuhi standar mutu pembelajaran dan prestasi akademik maupun non akademik. Untuk pengasuhan, pesantren dibantu oleh guru bimbingan konseling yang merupakan pelayanan untuk santri baik secara individu maupun kelompok dalam bidang sosial, individu, karir dan lain-lain. Mereka diberi fasilitas kantor pengasuhan sebagai sarana interaksi dengan wali santri dan tempat pengarsipan data santri. Program tahfidz dan bahasa, seperti halnya di Ponpes Al Hasanah, menjadi prioritas dan perhatian yang utama bagi perkembangan santri. Demikian halnya dengan bahasa, menjadi pondasi bagi pondok, karena bahasa adalah ciri khas dari pondok pesantren modern.
Keberhasilan dan prestasi kerja yang diraih suatu institusi sangat didukung oleh komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik dari seluruh elemen. Komitmen ini dibangun karena kuatnya pemahaman tentang pentingnya peningkatan mutu.