Kejadian bencana adalah kejadian khusus karena itu tidak bisa diduga kapan akan terjadi. Hal yang dapat dilakukan adalah mempersiapkan reaksi, memperbaiki sikap dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan dari Civitas Akademika Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH) Bengkulu Tengah dalam menghadapi bencana alam, PPAH bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Bengkulu kembali menggelar mitigasi dan simulasi gempa bumi, (Senin, 24/1).

mitigasi-dan-simulasi-gempa-di-ponpes-alhasanah-5

Kegiatan ini berlangsung di kawasan santri putra dan santri putri. Tim di kawasan putri dikomandoi oleh Bapak Agus Widianto MAP sementara kawansan santri putra dikomandoi oleh Bapak MS. Akhiri, SH. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB dan melibatkan seluruh warga ponpes, mulai dari pimpinan pesantren, kepala madrasah, guru, karyawan dan semua santri.

mitigasi-dan-simulasi-gempa-di-ponpes-alhasanah-4

Sebelum simulasi gempa dilakukan, Tim MDMC terlebih dahulu memberikan edukasi dan sosialisasi tentang gempa bumi, langkah penyelamatan diri, pembuatan skenario dan simulasi. Dalam simulasi kali ini digambarkan gempa terjadi saat jam pembelajaran di pondok sedang berlangsung dan menimbulkan beberapa korban dan ratusan santri berlarian dari ruang kelas menuju titik kumpul depan Gedung Mujahidin untuk menyelamatkan diri. Ada juga korban patah kaki, patah tangan dan yang pingsan diberi tindakan P3K dengan menggunakan prosedur yang telah dilatihkan sebelumnya.

mitigasi-dan-simulasi-gempa-di-ponpes-alhasanah-2

Pimpinan Pondok Pesantren, KH. Irham Hasymi Lc., M.Pd. mengungkapkan kegiatan simulasi gempa bumi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada seluruh warga PPAH mengenai apa saja yang harus dilakukan ketika bencana yang tidak diharapkan datang tiba-tiba sehingga meminimalisir terjadinya korban jiwa. “Dengan adanya kegiatan simulasi ini kita punya kemampuan untuk melakukan penyelamatan diri mandiri, mengingat di Provinsi Bengkulu sering terjadi gempa, tidak lain karena latihan dan simulasi yang intens maka korban jiwa dapat diminimalisir,” tambahnya.

Share This

Share This

Share this post with your friends!