Pada Hari Senin, 19 Juli 2021 M/9 Dzulhijjah 1422 H, bertempat di halaman Gedung Mujahidin Ponpes Al Hasanah Bengkulu Tengah telah diselenggarakan acara Pembukaan Tahun Pelajaran Baru 2021-2022 sebagai tanda dimulainya pembelajaran secara resmi dibuka oleh Ustadz Irham Hasymi, Lc., M.Pd selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al Hasanah. Acara ini dihadiri oleh dewan guru, karyawan, santri putra dan putri.
Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan diawali sambutan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hasanah Ustadz Muhammad Barid, M.Pd.I. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa niat awal kita akan menjadi patokan dasar dalam menunut ilmu di pondok pesantren ini. Oleh karena itulah para santri sebagai generasi penerus Islam harus selalu meng-upgrade niat mulianya ini setiap pagi karena kita punya tanggung jawab pada agama Allah. Ustad Barid juga mengharapkan agar para santri tetap selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, baik di asrama maupun ketika disekolah sebagai langkah preventif kita pada wabah virus yang dapat membahayakan keselamatan kita semua.
Sebelum membuka tahun pelajaran baru secara resmi, Ustadz Irham dalam sambutannya kembali mengingatkan kita bahwa sebenarnya belajar itu seumur hidup, sejak dari buaian sampai ke liang lahat. Banyak peningkatan yang terjadi dalam pejalanan kehidupan kita. Terutama saat kita meninggalkan rumah mengkhususkan diri datang ke pesantren dan berpisah dengan ayah bunda dengan biaya, korban air mata dan sebagainya, maka merugilah kalian jika setelah kembali dari pesantren ini tidak bisa apa apa.
Lebih jauh Ustadz Irham juga berpesan kepada para santri untuk terus menjaga kesehatan, tidak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan dan selalu melakukan hal positif seperti belajar, memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin walaupun masa ujian masih lama. Karena itu bagian dari bentuk tanggung jawab kita kepada Allah dan orang tua. Oleh karena itu, niat tholabul ilminya harus selalu diperbaiki.
Dalam menunut ilmu di pesantren, bukan hanya teori atau nilai akademik saja yang dikejar, tetapi nilai-nilai agama dan kemasyarakatan harus tetap di prioritaskan. Jangan sampai setelah keluar dari pesantren, santri tidak bisa apa-apa, tidak tau arti bacaan shalat, tidak tau siroh nabwiyah dan lain sebagainya. Niatkan dalam hati masing-masing, bahwa “saya belajar karena Allah, saya belajar karena mengikuti perintah Rasulallah dan saya belajar untuk kepentingan dunia akhirat saya,” ujar Ustadz Irham.
Di akhir sambutannya, Ustad Irham juga mengharapkan agar para santri terus mengasah softskillnya, kemampuan dalam memimpin dan dipimpin, saling menghargai dan terus mendokan guru- guru serta orang tua agar selalu diberikan kesehatan dan terus mendekatkan diri kepada Allah.