Memasuki awal TA. 2024-2025, Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH) yang terletak di Desa Pasar Pedati Bengkulu Tengah kembali menggelar acara Ramah Tamah antara keluarga besar Ponpes Al Hasanah dengan santri dan wali santri baru pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 20 – 21 Juli 2024 bertempat di halaman Gedung Mujahidin.
Acara ini digelar dengan tujuan untuk mempererat rasa kekeluargaan antara orang tua santri baru dan keluarga besar PPAH. Selain itu juga untuk menyatukan persamaan persepsi antara pengurus pondok dengan orang tua/wali santri, sehingga ada kesepahaman bersama terkait peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pondok.
Dengan mengangkat tema “Jalin Komunikasi Perkuat Silaturahim untuk Mewujudkan Generasi Qur’ani” alhamdulillah acara ramah tamah ini dapat berjalan lancar sesaui yang direncanakan. Acara ini dihadiri langsung oleh Pimpinan PPAH, KH. Irham Hasymi, Lc., M.Pd. dan Mudirotul Ma’had Umm Eka Susanti, S.Ag, Kepala Madarsah Aliyah (MA) Al Hasanah, Ustadz Deri Fachri Hasymi, S.Pi, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hasanah Ustadz Muhammad Barid, M.Pd.I, bagian kepengasuhan putra dan putri dan seluruh ustadz-ustadzah yang ada di lingkungan pondok.
Ustadz Barid, selaku Kepala MTs Al Hasanah dalam sambutannya menyampaikan beberapa program unggulan yang ada dipondok sehingga dengan program dan pembelajaran khas kepondokan ini diharapkan dapat menjadi bekal yang mumpuni bagi para santri nantinya.
Begitu juga Ustadz Deri, selaku Kepala MA Al Hasanah, dalam sambutannya juga menjelaskan beberapa program yang dikhususkan bagi santri MA, diantaranya adalah study tour bagi kelas 11 untuk memperkenalkan perguruan tinggi yang bagus yang ada di luar Bengkulu (Padang dan Pulau Jawa) dan untuk memotivasi bagi para santri dalam menentukan perguruan tinggi /jurusan pilihannnya.
Selain itu Ust Deri juga menyampaikan tentang bimbingan belajar untuk santri kelas 12 yang bekerjasama dengan pihak luar, yang diharapkan akan memudahkan langkah para santri calon alumni dalam mempersiapan diri memasuki perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi keagamaan luar negeri. Juga beberapa prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh santri MA Al Hasanah dalam beberapa ajang kompetisi dalam satu tahun terakhir ini.
Ustadz Irham Hasymi dalam arahan dan taushiyahnya menegasakan bahwa sebagai orang tua, khususnya ayah juga bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban dan perannnya sebagai seorang ayah. Ketidakhadiran peran ayah dalam perkembangan anak secara fisik dan psikis akan berdampak negatif bagi anak-anaknya. Ibu memang madratul ula bagi anaknya, tapi ayah adalah kepala madrasahnya. Oleh karena itu, seorang ayah jangan sampai menjadi fatherless.
Dalam kesempatan yang sama Mudirul Ma’had juga menyampaikan pesan T.I.T.I.P kepada wali santri sebagaimana yang pernah disampaikan oleh KH. Hasan Abdullah Sahal (Pimpinan PM. Darussalam Gontor) dalam memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Tega, harus tega dan percaya kalau di pesantren sang anak itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan. Ikhlas, harus ikhlas dan sadar kalau sang buah hati itu tidak akan dibiarkan terlantar, harus ikhlas ia dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya.
Selanjutnya, orang tua harus Tawakkal, serahkan pada Allah Ta’ala. Berdoa untuk kebaikan anak. Pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya menjadi alim dan shaleh dalam sekejap, maka berdoalah. Ikhtiar, dengan dana dan do’a. Ini adalah kewajiban. Amanat yang harus diselesaikan oleh orang tua/wali selama anaknya di pondok. Dan yang terakhir adalah Percaya, Percayalah bahwa para santri akan dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan di PPAH adalah bentuk pembinaan dan pendidikan.
Di akhir acara ramah tamah pihak pondok membuka sesi diskusi, sehingga orang tua dapat leluasa bertanya banyak hal terkait dengan kebijakan-kebijakan pondok termasuk kapan jadwal penelponan, pengiriman paket dan kunjungan.
Semoga acara ramah-tamah wali santri baru dan keluraga besar PPAH kali ini mendapat keberkahan dari Allah Subhanuhu Wa Ta’ala, sehingga tercipta komunikasi yang baik dan persepsi yang sama antara orang tua dan pengelola pondok dalam mendidik para santri menjadi insan yang lebih baik. Aamiin ya robbal ‘aalamiin.