Untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antara wali santri dan Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH), maka pada hari Selasa – Sabtu, tanggal 30 Agustus – 3 September 2022 kembali digelar acara Ramah Tamah Keluarga Besar Pondok Pesantren Al Hasanah dengan tema “Bersama Mengawal Buah Hati Menggapai Ridha Ilahi.”

ramah-tamah-keluarga-besar-ponpes-alhasanah-2

Acara ini berlangsung di Masjid PPAH dan dihadiri oleh Pimpinan PPAH, KH. Irham Hasymi, Lc., M.Pd, yang didampingi oleh Kepala MA Al Hasanah, Ustadz Deri Fachri Hasymi, S.Pi, Kepala MTs Al Hasanah Ustadz Muhammad Barid, M.Pd.I dan bagian pengasuhan santri putra dan putri. Acara ramah tamah sekaligus kunjungan wali santri tahun ini dilaksanakan secara bergelombang, dengan jadwal sebagai berikut:

  • Selasa, 30 Agustus : kelas 7, 10 dan 12 putra yang berjumlah 151 santri
  • Rabu, 31 Agustus : kelas 7, 10 putri yang berjumlah 179 santri
  • Kamis, 1 September : kelas 8, 9 putri yang berjumlah 205 santri
  • Jumat, 2 September : kelas 11, 12 putri yang berjumlah 147 santri
  • Sabtu, 3 September : kelas 8 ,9 dan 11 putra yang berjumlah 211 santri

Selain untuk mengurangi terjadinya kemacetan parkir di komplek PPAH, tujuan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bergelombang agar arahan dan pesan dari pihak pondok kepada wali santri dapat tersampaikanan dengan baik,  jelas dan detail.

ramah-tamah-keluarga-besar-ponpes-alhasanah-3

Dalam arahannya, pimpinan PPAH menegasakan bahwa sebagai wali santri itu harus punya lima sikap dan sifat dalam memasukkan anaknya ke pondok pesantren ini, yang dapat disingkat dengan istilah TITIP, yaitu:

1. Tega
Harus tega, harus percaya kalau di pesantren ananda dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan.

2. Ikhlas
Harus ikhlas, harus sadar kalau ananda tidak akan dibiarkan terlantar. Harus ikhlas ananda dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya. Jika wali santri kalau merasa anakmu dibuat tidak senyaman hidup di rumah maka lebih ambil anakmu serkarang juga!

3. Tawakkal
Setelah itu serahkan kepada Allah. Berdoa agar ananda menjadi anak yang shaleh, berprestasi, mempunya karya dan bermanfaat untuk masyarakat. Pesantren bukanlah tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya menjadi alim dan shaleh dalam sekejap, butuh kerja sama dengan wali murid dan doa kedua orangtua.

4. Ikhtiar, dana, dan do’a
Ini adalah kewajiban. Amanat yang harus diselesaikan oleh orang tua/wali selama anaknya di pondok.

5. Percaya
Wali santri harus percaya bahwa ananda betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan di PPAH adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat ananda diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.

ramah-tamah-keluarga-besar-ponpes-alhasanah-7

Pada kesempatan ini, Ustadz Deri juga menyampaikan prestasi-prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh santri MA Al Hasanah. Prestasi ini menunjukkan bahwa santri PPAH mampu bersaing dan unjuk gigi dalam ajang kompetisi. Beliau juga menjelaskan tentang program MA Al Hasanah, diantaranya study tour untuk kelas 11 dan bimbingan belajar (bimbel) bagi kelas 12, yang diharapkan akan memudahkan para santri dalam mempersiapan diri memasuki perguruan tinggi negeri.

ramah-tamah-keluarga-besar-ponpes-alhasanah-4

Selanjutnya Ustadz Barid, selaku kepala MTs Al Hasanah, dalam sambutannya mengajak para santri khususnya kelas IX untuk terus melanjutkan pendidikannya di jenjang yang sejalur dan terintegrasi. yaitu MA Al Hasanah, sehingga para santri nantinya tinggal melanjutkan materi yang baru tanpa harus mengulang dari awal kembali.

ramah-tamah-keluarga-besar-ponpes-alhasanah-6

Semoga acara  ini mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga tercipta sinergi dan kerja sama yang baik antara orang tua dan pengelola pondok dalam mendidik para santri menjadi lebih baik. Aamiin.

Share This

Share This

Share this post with your friends!