Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH) yang beralamat di Pasar Pedati Pondok Kelapa Bengkulu Tengah kembali menggelar acara khitobah bagi santri kelas akhir Madrasah Aliyah (MA) Al Hasanah.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu – Kamis, 23 -24 Maret 2022 dimulai pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini diikuti 12 santri putra dan 40 santri putri yang dilaksanakan pada dua tempat yang berbeda, yaitu di Masjid untuk santri putra yang dibuka oleh Ustad Deri Fachri Hasymi, S.Pi selaku Kepala MA Al Hasanah dan di Arofah, sementara khitobah santri putri yang dbuka oleh Ustadz Irham Hasymi, Lc.,M.Pd selaku PPAH.
Kegiatan khitobah imerupakan salah satu rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh santri kelas 12 MA Al Hasanah pasca mengikuti ujian akhir sekolah atau Ujian Madrasah (UM). Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terkahir ini menjadi salah satu ciri khas PPAH dalam membekali skill komunikasi para calon alumni untuk berani tampil berpidato dengan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris di tengah masyarakat sebelum mereka dilepas dan dikembalikan kepada orang tua mereka masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, tampak terlihat para peserta sangat antusias dan semangat tampil untuk memberikan performa terbaik di hadapan para audien yang terdiri dari dewan guru dan perwakilan santri kelas 7, 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hasanah dan santri kelas 10 dan 11 MA Al Hasanah. Penampilan peserta ini juga langsung dinilai oleh dewan juri. Ustadz Ali Martopo, S.Pd dan Ashabul Yamin, S.Pd sebagai juri Bahasa Inggris dan Ustadz Syamsul Bakri, S.Pd dan Ilham Setiawan, M.H sebagai juru Bahasa Arab kelompok santriwan. Sementara itu pada kelompok santriwati, Ustadzah Nani Zahara, S.Pd, Naimu Musyayyadah, S.EI dan Rismawati, S.Pd.I menjadi juri Bahasa Arab dan Ustadzah Helmi S.Pd, Windy Handayani, SM dan Aliyah Nusaibah, S,Pd sebagai juri Bahasa Inggris.
Berdaraskan hasil penilain dewan juri, ditetapkan beberapa santri sebagai penampil terbaik sesuai kriteria penilain yang sudah ditetapkan oleh panitia pelaksana yaitu, Lafal/intonasi suara, teknik vokal, mimik/gerak/ekpreasi, penguasaan materi/kesesuaian materi dengan tema dan kostum atau penampilan.
Kegiatan khitobah santri kelas 12 ini adalah puncak dari penampilan santri kelas akhir, karena pada dasarnya kegiatan berceramah sudah menjadi kegiatan rutin mingguan para santri yang dikemas dalam acara muhadoroh. Para santri secara bergilir maju ke depan untuk belajar berpidato/ceramah sesuai kelompok yang sudah ditentukan. Tema yang dibawakan bisa tentang apa saja dengan tetap menyelipkan ayat Al Quran sebagai landasan bicaranya. Diantara tujuan kegaitan ini untuk melatih keberanian, kepercayaa diri dan skill komuniasi para santri. Tak jarang pula para santri memakai atribut yang barmacam-macam ketika tampil berceramah, seperti mengenakan pakaian gamis, sorban dan udeng udeng ala syekh-syekh arab atau mengenakan jas, dasi dan kacamata ala pejabat.