Bencana gempa bumi sering terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi oleh manusia. Dengan mengetahui bahwa gempa bumi belum bisa diduga secara ilmiah, maka Pondok Pesantren Al Hasanah (PPAH) merasa perlu melakukan usaha mengurangi resiko akibat yang ditimbulkan gempa bumi, dalam bentuk kegiatan Mitigasi dan Simulasi Gempa Bumi yang diadakan di Kampus PPAH wilayah putri dan putra pada hari Ahad, 3 Maret 2024, yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB sampai selesai.
Kegiatan simulasi ini dihadiri oleh para guru dan seluruh santri, baik di wilayah putra maupun di wilayah putri. Kegiatan simulasi difokuskan ke area asrama dan sekitarnya mengingat gempa bisa terjadi kapan saja bahkan ketika kita sedang tidur, maka sebelum simulasi ini dimulai, para santri diberi arahan tentang urutan rangkaian simulasi ini.
Pukul 06.00 WIB kegiatan simulasi diawali dengan mengarahkan santri ke asrama masing-masing untuk tidur, lalu setelah bunyi sirine panjang yang pertama tanda terjadi gempa 7,5 SR mereka diarahkan tidak panik mencari tempat berlindung dan melindungi kepala dengan bantal, lalu bunyi sirine kedua tanda santri keluar dari asrama dengan tetap melindungi kepala dengan bantal dan turun perlahan-lahan tanpa terburu-buru menuju titik evakuasi di lapangan.
Setelah para santri berkumpul dilapangan, maka setiap ketua asrama mengecek kehadiran anggota asrama di lapangan dan melaporkan ke bagian tim penyisir jika ada santri yang masih tinggal di asrama yang belum dievakuasi. Kegiatan simulasi dilanjutkan dengan tim medis yang melakukan penanganan kepada santri yang mengalami cemas, cedera, luka dan lainnya.
Setelah simulasi selesai, bagian penanggungjawab kegiatan ini melakukan evaluasi dan memberi pengarahan mengenai penanganan bencana gempa. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas baik peserta didik maupun tenaga pengajar di lingkungan PPAH dalam hal siaga bencana, mulai dari pengurangan risiko bencana sampai dengan penanganan awal kejadian bencana. Sehingga akan membentuk sikap siap siaga dan memberikan rasa aman bagi kelangsungan belajar mengajar di lingkungan pondok.