Pondok Pesantran Al Hasanah (PPAH) Bengkulu Tengah menggelar simulasi bencana gempa bumi mulai pukul 20.30 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB, (Sabtu, 20/3). Kegiatan ini melibatkan seluruh warga ponpes, mulai dari pimpinan ponpes, guru, karyawan dan para santri. Sebelum simulasi, PPAH bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Bengkulu memberikan edukasi dan sosialisasi tentang gempa bumi, langkah penyelamatan diri, pembuatan skenario dan simulasi.
Pada kegiatan tersebut, skenario gempa yang digunakan adalah gempa dengan magnitudo 7,3 Skala Richter di Kepulauan Mentawai yang dampaknya terasa hingga Bengkulu dengan skala intensitas III MMI. Dalam simulasi itu digambarkan gempa menimbulkan korban dan ratusan santri berlarian dari asrama menuju lokasi titik kumpul untuk menyelamatkan diri. Korban patah kaki, patah tangan dan yang pingsan diberi tindakan P3K dengan menggunakan prosedur yang telah dilatihkan sebelumnya.
Pimpinan Pondok Pesantren, KH. Irham Hasymi Lc., M.Pd. mengungkapkan kegiatan simulasi gempa bumi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada seluruh warga PPAH mengenai apa saja yang harus dilakukan ketika bencana yang tidak diharapkan datang tiba-tiba sehingga meminimalisir terjadinya korban jiwa. “Dengan adanya kegiatan simulasi ini kita punya kemampuan untuk melakukan penyelamatan diri mandiri, mengingat di Provinsi Bengkulu sering terjadi gempa, tidak lain karena latihan dan simulasi yang intens maka korban jiwa dapat diminimalisir,” tambahnya.
Semoga bermanfaat seandainya ada bencana anak2 sudah tau harus bagaimana.
Akan tetapi tentunya kita berharap dan berdo’a semoga tidak ada bencana.
Aamiin
Mantabb dan penting dilakukan agar supaya dalam menghadapi bencana santri lebih waspada dan tidak panik.